Lahirnya Arsitektur modern & Hadirnya Arsitektur minimalis
Arsitektur minimalis itu berakar pada arsitektur modern yang lahir pada awal abad 20. Lahirnya arsitektur modern ini timbul dan berkembang dipengaruhi beberapa faktor. Masa revolusi industri menghasilkan material-material baru dan teknik konstruksi yang lebih maju dalam industri rancang bangun. Saat itu mulai dikenal teknologi cor beton, konstruksi baja, kaca dsb. Hal ini memungkinkan proses konstruksi bangunan menjadi lebih cepat dan efisien. Pada masa itu pula muncul ahi-ahli rancang bangunan/arsitek yang mengembanngkan konsep pemikiran baru dalam desain. Lahirlah paham “form follow function” atau bentuk mengikuti fungsi. Arsitek-arsitek yang terkenal sebagai pelopor konsep ini antara lain Louis Sullivan, Le Corbusier, Mies Van de Rohe dan Frank Lloyd Wright. Karya-karya mereka mereka menjadi ikon Arsitektur modern. Akibat Perang Dunia II, banyak sekali bangunan-bangunan di negara Eropa yang mengalami kerusakan. Untuk itu diperlukan pembangunan yang cepat, fungsional dan murah dan bersifat internasional. Arsitektur modern menjadi salah satu jawaban atas masalah ini, dan berkembang pesat.
Prinsip Arsitektur Modern yang utama adalah “form follow function” atau bentuk mengikuti fungsi, Bentuk disini artinya adalah segala sesuatu baik berupa tata ruang maupun estetika, sehingga konsep efisiensi disini sangat diutamakan. Saat itu bentuk ruang yang dianggap paling fungsional dan efisien untuk aktifitas manusia adalah bentuk-bentuk kotak atau persegi panjang sehingga menghasilkan ekspresi fasad bangunan yang berbentuk kubisme/box yang kaku. Bangunan harus ditampilkan dengan ekspresi yang sederhana dan penuh kejujuran. Setiap elemen bangunan benar-benar ditampilkan sesuai dengan fungsinya dan penggunaan material diekspos apa adanya. Keindahan sebuah bangunan akan lahir sendiri dari kesederhanaannnya/ “less is more”. Penggumaan bahan material bangunan juga menggunakan material terkini pada saat itu, menggunakan material pabrik dengan metode pembangunan yang cepat.
Prinsip Arsitektur Minimalis ini masih berpedoman pada Arsitektur Modern, yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti bangunan tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas penggunanya, dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal ; efisiensi biaya , efisiensi waktu pekerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan. Dari segi ekspresi fasad, sebagaimana gaya arsitektur modern, pada bangunan bergaya minimalis kita tak akan melihat ragam profil ukiran yang rumit (seperti pada bangunan klasik). Namun pengolahan ekspresi fasad bangunan pada arsitektur minimalis kini lebih dinamis dan tidak kaku. Penggunaan ornamen pada bangunan kini muncul kembali, namun bukan berupa bentuk-bentuk rumit, tapi bentuknya lebih sederhana dan sifatnya geometrik, penggunaan ornamen ini juga lazimnya tidak dominan, namun hanya sebagai aksen pemanis saja. Penggunaan pengolahan material pada bangunan juga lebih attraktif dan bervariasi. Walaupun bentuk ekspresi box pada fasad masih dominan, explorasi ke bentuk-bentuk lainnya seperti bentuk lengkung dan bidang miring banyak diterapkan.
Gambar dibawah ini adalah contoh design hasil karya saya yang memakai konsep Arsitektur Minimalis yang saya terapkan dalam perencanaan mushollah SMU N 3 Palembang. Pembangunannya di kerjakan oleh perusahan dimana tempat saya bekerja CV. BANGUN KREASI Palembang, Indonesia. Hasil karya ini tidak lepas dari campur tangan pimpinan perusaan saya sekaligus guru saya dalam menghasilkan karya arsitektur yaitu Bpk. ARDANI. ST
0 comments:
Post a Comment